Seberapa dalam kamu mengenal Islam ???

blog informasi tentang hal-hal yang unik sekitar Islam

Blogger Templates by Blogcrowds

pentingnya memiliki guru spiritual (al ustad)

Jumat, 21 Mei 2010
Seperti yang kita ketahui kehidupan ini begitu banyak terdapat jalan. kita sebagai umat islam harus senantiasa mencari dan memilih jalan mana yang diridhoi oleh Alloh. oleh karena itu kita harus memiliki seseorang yang dapat menuntun kita ke jalan itu. memang kita sudah di bekali oleh Alloh yaitu Al Qur'an dan Al Hadits, tapi kita tidak akan tahu apa yang di maksud dalam Al Qur'an dan Al Hadits jika tidak ada yang menjelaskannya.
Guru mengaji atau seorang ustad yang lebih mengerti dan akan selalu menjelaskan apa yang di maksud dalam Al Qur'an dan Al Hadits. sebisa mungkin kita harus memiliki seorang guru mengaji, karena lewat seorang guru ini lah kita dapat mengkaji ilmu dan menempuh jalan yang lurus
mungkin kita sering melihat orang yang dulunya alim berubah menjadi begitu drastis menjadi seseorang yang sangat jauh dari agama. setelah di teliti salah satu penyebab dari terjadinya hal itu adalah tidak adanya sosok pembimbing pada orang tersebut sehingga tidak ada orang yang selalu mengingatkannya dan meluruskan jalannya ketika dia mulai berbelok.
umat Islam pada jaman sekarang cendrung mempelajari sesuatu dengan cara otodidak, mereka membaca sendiri hadits dan Al Quran dengan terjemahan seadanyadan tanpa ada orang yang menjadi pemandu dia untuk belajar dan akibat yang sangat terasa karena hal tesebut adalah banyaknya aliran - aliran sesat yang katanya mengambil paham yang ada di dalam Al Qur'an. saya sendiri sering bingung dengan keadaan yang sering terjadi di masyarakat saat ini. orang orang kadang dengan mudah menyimpulkan arti atau terjemah sebuah hadits tanpa dia memiliki kemampuan ilmu yang menunjang untuk menterjemahkan bahasa arab seperti ilmu sharaf, nahwu dan lain-lain.
kepada anda yang telah membaca posting ini, segera lah mencari guru mengaji karena mungkin dengan adanya seorang guru ini kita dapat sedikit memudahkan jalan kita menuju jalan kebenaran dan menjaga kita dari hal-hal yang tidak di inginkan.
sekian dulu untuk postingan kali ini. maaf jika ada kata-kata yang salah dan terima kasih atas perhatiannya Wassalam...

HAL-HAL YANG MEMBATALKAN WUDHU

Rabu, 17 Maret 2010

Selain mempelajari syarat sah wudhu dan fardhu wudhu kita juga harus mengetahui apa saja yang dapat membatalkan wudhu. Hal ini harus di ketahui karena jika kita tidak tahu apakah kita masih punya wudhu atau tidak, kita tidak akan tahu apakah shalat kita sah atau tidak. Ada pun hal-hal yang membatalkan wudhu diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Sesuatu yang keluar dari qubul (kelamin depan) atau dubur (kelamin belakang), baik itu yang keluar angin atau berupa benda lain, kecuali sperma atau mani. Meskipun yang keluar uang logam atau emas sekalipun itu merupakan hal yang membatalkan wudhu. Biasanya yang keluar bagian depan adalah cairan. Semua cairan yang keluar dari bagian depan adalah najis kecuali mani.

2. Hilangnya akal sebab tidur atau tidak, kecuali tidurnya orang yang duduk dan menetapkan pantatnya di tanah (tempat duduknya). Alasan yang paling mendasar kenapa orang yang hilang akalnya sejenak adalah dia tidak akan ingat apakah dia mengeluarkan sesuatu dari qubul atau duburnya dan untuk batal karena tidur alasannya adalah ketika kiita tidur semua lubang pada tubuh manusia terbuka termasuk juga dubur. Oleh karena itu jika kita tidur dengan posisi duduk wudhu kita tidak akan batal karena lubang dubur kita terhalangi.

3. Bersentuhan antara laki laki dan perempuan yang sudah sama-sama dewasa, dan keduanya tidak ada urusan mahram. Ketika bersentuhan tidak ada penghalang antara kedua kulit tersebut.

  1. Memegang atau menyentuh qubul anak adam (manusia) atau lingkaran duburnya dengan telapak tangan atau jari-jari bagian dalam (telapak tangan atau jari-jari). Baik kepunyaan sendiri maupun orang lain dan kita boleh menyentuhnya dengan bagian lainnya contohnya punggung tangan.

Semoga informasinya bermanfaat. Jika ada pertanyaan langsung saja komen di bawah posting ini. Jazakalloh…

Meskipun kekurangan tetap harus semangat

Kamis, 11 Februari 2010

Kejadian ini terjadi pada saat saya masih duduk di bangku SMA. Waktu itu saya kelas 2 SMA,setiap muslimin wajib melaksanakan yang namanya shalat jum’at. Saya biasa melaksanakan shalat jum’at diluar mesjid sekolah tepatnya di mesjid pesantren modern Al-Ihsan nama mesjidnya Al-Muhajirin yang jaraknya tidak begitu jauh dengan sekolah.

Disuatu hari jum’at saya pergi ke mesjid Al-Muhajirin seperti biasa. Dan seperti biasa pula saya makan mie ayam sebelum shalat jum’at di sekitar halaman mesjid. Ketika sedang makan mie saya melihat seorang orang tua tidak bisa melihat (tuna netra) dituntun oleh seorang laki laki. Dalam hati saya berbisik “ hebat sekali orang tua itu meskipun tidak bisa melihat tapi dia tetap semangat untuk melaksanakan kewajibannya, untung ada anaknya yang mau menuntunnya bagaimana kalau tidak”

Setelah kenyang menyantap mie ayam saya langsung pergi untuk berwudhu. Sampai di tempat wudhu saya melihat lagi orang tuna netra yang tadi sedang berwudhu juga. Tidak lama setelah saya berwudhu saya melihat orang tua itu sedang mengulur-ngukurkan tangannya ke dinding. Semua orang di sekitarnya saling menatap satu sama lain berharap ada yang membantu orang tua tersebut. Karena yang telah berwudhu hanya saya pada saat itu, saya langsung menuntun orang tua itu menuju dalam mesjid. Saya menuntunnya dengan hati hati dan menuju tengah-tengah mesjid.

“nah, pak disini saja ya shalatnya !”

“dek, ini sudah yang paling depan ?”

“bukan pak ini di tengah-tengah”

“ada tempat kosong di depan ?”

“ada pak, tapi sedikit susah”

“de, bapak ingin di depan karena kalau kita paling depan kita bisa dapet kerbau sedangkan di belakang kita hanya dapet ayam !”

Ketika si orang tua tadi berkata seperti itu saya tersentak dan merenung. Si bapak ini meskipun beliau seseorang yang memiliki kekurangan, beliau tetap semangat dalam ibadah dan tidak menjadikan kekurangannya itu sebagai alasan untuk tidak beribadah atau bermales-malesan.

Setelah itu saya langsung mengantarkan ke shap yang lebih depan yang saya lihat ada satu tempat lagi meskipun sedikit sulit dan mengganggu jama’ah lain saya mengantarkannya.

“Pak, ini tempat yang lebih depan yang masih kosong”

“O… iya, terima kasih ya de..”

“ saya ke shap belakang ya pak”

Setelah melakukan shalat jum’at kita tidak berjumpa lagi. Waktu itu saya harus ke sekolah lagi karena ada kegiatan lain.

Setelah kejadian itu saya berpikir kenapa kalau yang buta bisa begitu semangat untuk beribadah kenapa kita yang sempurna tidak seperti itu. Pelajaran yang dapat saya ambil dari kejadian itu adalah kita harus semangat dalam keadaan apapun sekalipun kita dalam keadaan kekurangan dan jangan jadikan kekurangan itu sebagai alasan untuk menyerah.

Saya berdo’a untuk bapak tua itu semoga beliau kelak dapat melihat. Melihat keindahan syurga yang Alloh SWT ciptakan untuk orang –orang yang bersungguh-sungguh dalam beribadah kepadaNya.

Berjilbab dan Berkerudung

Selasa, 02 Februari 2010

Seperti yang kita tahu bahwa menutup aurat adalah suatu kewajiban bagi umat Islam. Aurat untuk laki-laki adalah dari pusar sampai lutut dan untuk perempuan adalah seluruh anggota badan kecuali telapak tangan dan wajah bahkan untuk sebagian madzhab aurat perempuan adalah seluruh anggota badan tanpa terkecuali ketika dalam keadaan biasa (sehari-hari ) oleh karena itu banyak yang mengunakan cadar.

Berbicara tentang Berjilbab dan berkerudung adalah sesuatu hal yang cukup menarik, saya jadi teringat beberapa kejadian yang saya pernah alami pada saat duduk di bangku SMA. Ada dua kejadian yang saya alami saat itu dan sebenarnya saya juga sudah sedikit lupa bagi mana kejadiannya mungkin seperti ini :

1. suatu ketika saya melihat seorang perempuan yang memakai kerudung dan memakai pakaian yang cukup ketat membentuk lekukan-lekukan tubuhnya dan saya pun bertanya kepada teman saya yang dia adalah anggota rohis pada saat itu

“menurut kamu apakah dia pantas memakai jilbab sepeti itu ?”

Sahabat saya pada saat itu hanya tersenyum dan berkata :

“dia itu masih memakai kerudung belum memakai jilbab”

Pada saat itu saya langsung mengerti apa yang dia katakan. Setelah menghela nafas sedikit dia melanjutkan berbicara :

“kamu lihat dia mengenakan apa ?, dia memang menutup kepalanya dengan kerudung tapi kamu lihat bagian bawahnya masih bisa dilihat lekukan-lekukan tubuhnya dimana itu akan tetap mengundang nafsu atau hasrat”

“kamu benar, tapi tetap saja kan lebih baik dari pada tidak ditutup ? “

“mungkin”

Dari kejadian itu kita tahu bahwa yang berjilbab adalah seorang perempuan yang benar benar menutup auratnya dengan memperhatikan penutupan hal-hal yang akan menimbulkan syahwat

2. suatu saat setelah kejadian yang pertama saya melihat seorang perempuan berjilbab sedang berdua-duaan dengan seorang pria. Saya pun bergumam

“sayang sekali sudah berjilbab tapi tetap berpacaran”

Tiba-tiba ada yang menjawab gumaman saya tadi

“bukan begitu, menurut saya dia belum berjilbab sesungguhya, dia masih tergoda dengan hal-hal yang seperti itu”

Ternyata yang menjawab gumaman tadi adalah seorang akhwat teman saya juga

“ apakah kamu sudah merasa berjilbab ?” saya bertanya balik

“saya pikir saya juga belum berjilbab”

Dari kejadian yang kedua ini saya berpikir bahwa yang berjilbab itu adalah seorang akhwat yang benar benar menutup auratnya dan menutup diri dari hal-hal yang dilarang oleh agama.

Dari kedua kejadian itu kita melihat suatu perbedaan pemikiran atau pendapat. teman saya yang pertama berpikir bahwa yang memakai jilbab adalah yang menutup auratnya dengan baik dan untuk teman saya yang akhwat dia berpendapat bahwa yang berjilbab itu adalah seorang akhwat yang menutup auratnya dan menutup dirinya dari perbuatan dan hal-halnya yang dilarang oleh agama.

Menurut saya sendiri adalah semuanya bertahap dari mulai berkerudung kemudian berjilbab dan yang terakhir adalah berjilbab dengan sungguh sungguh mengharapkan ridho Alloh SWT.

Terima kasih untuk sempatkan membaca.... jazakalloh