Seberapa dalam kamu mengenal Islam ???

blog informasi tentang hal-hal yang unik sekitar Islam

Blogger Templates by Blogcrowds

Sudahkah Anda Memakai Sandal di Dalam Rumah ?

Senin, 18 Mei 2009

Mungkin sudah banyak di antara sahabat-sahabat yang mengetahui betapa bermanfaatnya memakai sandal di dalam rumah, dan saya tidak menampik bahwa tidak sedikit pula di antara sahabat semua yang tidak mengetahui betapa bermanfaatnya memakai sandal di dalam rumah.
Dengan beberapa alasan tertentu orang berpendapat tentang memakai sandal di dalam rumah di antaranya adalah untuk menjaga kesehatan dan terhindar dari berbagai macam penyakit seperti rematik, struk dan gagal ginjal yang di akibatkan oleh dinginnya ubin lantai yang menyentuh telapak kaki.
ada juga orang yang berpendapat bahwa memakai sandal di dalam rumah itu tidak perlu karena akan membuat kotor ubin lantai. suatu alasan yang memang logis tapi jika kita melihat manfaat yang lebih yang akan kita dapatkan mengapa kita harus ambil resiko ???
satu lagi manfaat yang akan kita dapatkan jika kita memakai sandal di dalam rumah adalah menjaga ke syah an shalat kita. kenapa ?
seperti biasa, mari kita analisis permasalahan !
salah satu syarat sah shalat adalah terbebas dari hadas kecil dan hadas besar caranya adalah dengan berwudhu dan mandi junub atau mandi besar. kita menyorot menghilangkan hadas kecil yaitu dengan berwudhu.
satu syarat lagi yaitu shalat sah jika kita tidak membawa najis ketika hendak shalat atau dengan kata lain, shalat kita tidak sah apabila di badan kita masih terdapat najis.
kedua syarat ini saling berhubungan tentunya. jika kita perhatikan, setelah kita berwudhu untuk mengerjakan shalat pastilah kaki kita basah dan rata rata jarak antara tempat wudhu dan tempat shalat cukup jauh dan melewati beberapa ruangan. pertanyaannya adalah : apakah lantai ruangan yang kita injak bersih dari najis atau tidak ? karena ada beberapa jenis najis yang tidak terlihat oleh mata seperti air kencing dan bekas kotorang yang belum di bersihkan. jika saja lantai yang kita injak masih terdapat najis maka secara otomatis najis tersebut menempel di kaki kita dan terbawa dalam shalat yang dapat menyebabkan shalat kita tidak sah. oleh karena itu, memakai sandal di dalam rumah sangatlah penting bagi kita sebagai umat islam karena jika shalat kita tidak sah maka kita terhitung tidak melaksanakan shalat.
saran saya adalah persiapkan dua pasang sandal untuk masing-masing anggota keluarga yang di gunakan untuk di dalam dan di luar rumah. dengan itu lantai yang terdapat di dalam rumah tidak menjadi kotor karena sandal yang di pakai di dalam rumah tidak di pakai diluar yang dapat menyebabkan lantai menjadi kotor.
sekian dan terima kasih

leave a comment for this post, ok !!!

SYARAT WUDHU

Kamis, 07 Mei 2009

Syarat wudhu ada sepuluh :

1. Islam
Orang yang selain agama Islam tidak di wajibkan untuk ber wudhu karena secara logika buat apa orang kafir atau di luar agama Islam melakukan atau mengambil air wudhu
2. Tamyiz
Arti tamyiz adalah keadaan dimana seorang anak manusia telah mengerti dan dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk bagi dirinya. Usia anak yang telah mencapai tamyiz kira-kira 6-7 tahun. Oleh sebab itu bagi anda yang memiliki anak yang sudah berumur 6-7 tahun segeralah ajarkan dia untuk berwudhu.
3. Bebas dari haid dan nifas
Pada saat haid dan nifas tidak di sarankan bahkan tidak boleh berwudhu karena secara logika buat apa berwudhu karena setelah bewudhu pun tetap dalam keadaan junub dan perempuan yang dalam keadaan nifas dan haid haram hukumnya melakukan hal-hal yang di syaratkan untuk berwudhu terlebih dahulu seperti sahlat
4. tidak ada sesuatu yang bisa menghalangi sampainya air ke kulit.
Di sarankan untuk berhati-hati dengan yang satu ini karena jika ada yang menghalangi datangnya atau sampainya air ke kulit maka terhitung tidak menyentuh kulit dan jika salah satu yang fardhu tidak dilaksanakan maka wudhu tersebut tidak sah. Contoh yang dapat menghalangi adalah beberapa jenis tinta, minyak cat dan banyak lagi
5. Tidak boleh ada sesuatu pun yang melekat pada badan yang sekiranya dapat merubah air.
Dalam hal ini contohnya minyak atau cat pewarna cair yang dapat merubah kondisi air akibat percampurannya.
6. Harus tahu kefardhuan wudhu (mana yang fardhu dan mana yang tidak).
Ini sangat penting karena jika salah satu kefarduan tidak di laksanakan, itu berarti tidak melakukan wudhu atau wudhunya tidak sah.
7. Tidak boleh mengi'tikadkan/menganggap satu perbuatan yang fardhu diantara fardhu-fardhu wudhu dianggap sunah. Tetapi menganggap sunah sebagai fardhu masih boleh.
8. Harus dengan air yang dapat membersihkan.
Air yang membersihkan adalah air yang suci yang dapat membersihkan dari najis. Tidak untuk air yang telah di campur seperti air kopi atau jus.
9. Harus setelah masuk waktu shalat. Jika wudhu tersebut di maksudkan untuk shalat.
10. Harus terus menerus bagi orang yang selalu hadas (seperti orang yang istihadah)
Bagi anda yang terus menerus mengalami hadas seperti terus menerus buang gas atau kentut atau terus menerus buang air kecil atau kencing sedikit-sedikit maka anda harus terus menerus wudhu sampai beberapa kali dan jika kentut atau kencing itu tidak kunjung berhenti maka sahabat boleh shalat dengan keadaan tersebut dengan syarat bahwa wudhu yang telah dilakukan hanya untuk satu kali shalat

Menjadi Orang Asing di Dunia

وعن ابن عمر - رضي الله عنهما- قال: أخذ رسول الله صلى الله عليه و سلم بمنكبي فقال: كن في الدنيا كأنك غريب، أو عابر سبيل وكان ابن عمر - رضي الله عنهما - يقول: إذا أمسيت فلا تنتظر الصباح، وإذا أصبحت فلا تنتظر المساء، وخذ من صحتك لمرضك، ومن حياتك لموتك. رواه البخاري.

Dari Ibnu Umar radhiallohu ‘anhuma beliau berkata: Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam pernah memegang kedua pundakku seraya bersabda, “Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau musafir.” Ibnu Umar berkata: “Jika engkau berada di sore hari jangan menunggu datangnya pagi dan jika engkau berada pada waktu pagi hari jangan menunggu datangnya sore. Pergunakanlah masa sehatmu sebelum sakit dan masa hidupmu sebelum mati.” (HR. Bukhori)

Penjelasan

Hadits ini adalah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar berisi nasihat nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam kepada beliau. Hadits ini dapat menghidupkan hati karena di dalamnya terdapat peringatan untuk menjauhkan diri dari tipuan dunia, masa muda, masa sehat, umur dan sebagainya.

Ibnu Umar berkata: [Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam pernah memegang kedua pundakku]. Hal ini menunjukkan perhatian yang besar pada beliau, dan saat itu umur beliau masih 12 tahun. Ibnu Umar berkata: [Beliau pernah memegang kedua pundakku]. Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda: [Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau penyeberang jalan]. Jika manusia mau memahami hadits ini maka di dalamnya terkandung wasiat penting yang sesuai dengan realita. Sesungguhnya manusia (Adam -pent) memulai kehidupannya di surga kemudian diturunkan ke bumi ini sebagai cobaan, maka manusia adalah seperti orang asing atau musafir dalam kehidupannya. Kedatangan manusia di dunia (sebagai manusia) adalah seperti datangnya orang asing. Padahal sebenarnya tempat tinggal Adam dan orang yang mengikutinya dalam masalah keimanan, ketakwaan, tauhid dan keikhlasan pada Alloh adalah surga. Sesungguhnya Adam diusir dari surga adalah sebagai cobaan dan balasan atas perbuatan maksiat yang dilakukannya. Jika engkau mau merenungkan hal ini, maka engkau akan berkesimpulan bahwa seorang muslim yang hakiki akan senantiasa mengingatkan nafsunya dan mendidiknya dengan prinsip bahwa sesungguhnya tempat tinggalnya adalah di surga, bukan di dunia ini. Dia berada pada tempat yang penuh cobaan di dunia ini, dia hanya seorang asing atau musafir sebagaimana yang disabdakan oleh Al Musthofa shollallohu ‘alaihi wa sallam.

Betapa indah perkataan Ibnu Qoyyim rohimahulloh ketika menyebutkan bahwa kerinduan, kecintaan dan harapan seorang muslim kepada surga adalah karena surga merupakan tempat tinggalnya semula. Seorang muslim sekarang adalah tawanan musuh-musuhnya dan diusir dari negeri asalnya karena iblis telah menawan bapak kita, Adam ‘alaihissalam dan dia melihat, apakah dia akan dikembalikan ke tempat asalnya atau tidak. Oleh karena itu, alangkah bagusnya perkataan seorang penyair:

نقل فؤادك حيث شئت من الهوى مـا الحـب إلا للحبيب الأول

Palingkan hatimu pada apa saja yang kau cintai

Tidaklah kecintaan itu kecuali pada cinta pertamamu

Yaitu Alloh jalla wa ‘ala

كم منزل في الأرض يألفه الفتى وحنينـــه أبــدا لأول مــنزل

Berapa banyak tempat tinggal di bumi yang ditempati seseorang

Dan selamanya kerinduannya hanya pada tempat tinggalnya yang semula

Yaitu surga

Demikianlah, hal ini menjadikan hati senantiasa bertaubat dan tawadhu kepada Alloh jalla wa ‘ala. Yaitu orang yang hati mereka senantiasa bergantung pada Alloh, baik dalam kecintaan, harapan, rasa cemas, dan ketaatan. Hati mereka pun selalu terkait dengan negeri yang penuh dengan kemuliaan yaitu surga. Mereka mengetahui surga tersebut seakan-akan berada di depan mata mereka. Mereka berada di dunia seperti orang asing atau musafir. Orang yang berada pada kondisi seakan-akan mereka adalah orang asing atau musafir tidak akan merasa senang dengan kondisinya sekarang. Karena orang asing tidak akan merasa senang kecuali setelah berada di tengah-tengah keluarganya. Sedangkan musafir akan senantiasa mempercepat perjalanan agar urusannya segera selesai.

Demikianlah hakikat dunia. Nabi Adam telah menjalani masa hidupnya. Kemudian disusul oleh Nabi Nuh yang hidup selama 1000 tahun dan berdakwah pada kaumnya selama 950 tahun,

فَلَبِثَ فِيهِمْ أَلْفَ سَنَةٍ إِلَّا خَمْسِينَ عَاماً

“Maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun.” (QS. Al Ankabut: 14)

Kemudian zaman beliau selesai dan telah berlalu. Kemudian ada lagi sebuah kaum yang hidup selama beberapa ratus tahun kemudian zaman mereka berlalu. Kemudian setelah mereka, ada lagi kaum yang hidup selama 100 tahun, 80 tahun, 40 tahun 50 tahun dan seterusnya.

Hakikat mereka adalah seperti orang asing atau musafir. Mereka datang ke dunia kemudian mereka pergi meninggalkannya. Kematian akan menimpa setiap orang. Oleh karena itu setiap orang wajib untuk memberikan perhatian pada dirinya. Musibah terbesar yang menimpa seseorang adalah kelalaian tentang hakikat ini, kelalaian tentang hakikat dunia yang sebenarnya. Jika Alloh memberi nikmat padamu sehingga engkau bisa memahami hakikat dunia ini, bahwa dunia adalah negeri yang asing, negeri yang penuh ujian, negeri tempat berusaha, negeri yang sementara dan tidak kekal, niscaya hatimu akan menjadi sehat. Adapun jika engkau lalai tentang hakikat ini maka kematian dapat menimpa hatimu. Semoga Alloh menyadarkan kita semua dari segala bentuk kelalaian.

Kemudian Ibnu Umar rodhiallohu ‘anhuma melanjutkan dengan berwasiat,

إذا أمسيت فلا تنتظر الصباح، وإذا أصبحت فلا تنتظر المساء

“Jika engkau berada di sore hari jangan menunggu datangnya pagi dan jika engkau berada pada pagi hari jangan menunggu datangnya sore.”

Yaitu hendaklah Anda senantiasa waspada dengan kematian yang datang secara tiba-tiba. Hendaklah Anda senantiasa siap dengan datangnya kematian. Disebutkan dari para ulama salaf dan ulama hadits bahwa jika seseorang diberi tahu bahwa kematian akan datang kepadanya malam ini, maka belum tentu dia dapat menambah amal kebaikannya.

Jika seseorang diberi tahu bahwa kematian akan datang kepadanya malam ini, maka belum tentu dia dapat menambah amal kebaikannya. Hal ini dapat terjadi dengan senantiasa mengingat hak Alloh. Jika dia beribadah, maka dia telah menunaikan hak Alloh dan ikhlas dalam beribadah hanya untuk Robbnya. Jika dia memberi nafkah pada keluarganya, maka dia melakukannya dengan ikhlas dan sesuai dengan syariat. Jika dia berjual beli, maka dia akan melakukan dengan ikhlas dan senantiasa berharap untuk mendapatkan rezeki yang halal. Demikianlah, setiap kegiatan yang dia lakukan, senantiasa dilandasi oleh ilmu. Ini adalah keutamaan orang yang memiliki ilmu, jika mereka bertindak dan berbuat sesuatu maka dia akan senantiasa melandasinya dengan hukum syariat. Jika mereka berbuat dosa dan kesalahan, maka dengan segera mereka akan memohon ampunan. Maka dia akan seperti orang yang tidak berdosa setelah beristigfar. Ini adalah kedudukan mereka. Oleh karena itu Ibnu Umar rodhiallohu ‘anhuma mengatakan:

وخذ من صحتك لمرضك، ومن حياتك لموتك. رواه البخاري

“Pergunakanlah masa sehatmu sebelum sakit dan masa hidupmu sebelum mati.” (HR. Bukhori)

***

Penulis: Syaikh Shalih bin ‘Abdul Aziz Alu Syaikh hafizhohulloh
Diterjemahkan dari Penjelasan Hadits Arba’in no. 40 oleh Abu Fatah Amrullah
Murojaah: Ustadz Abu Ukkasyah Aris Munandar
Artikel www.muslim.or.id

Posted by Bobi Panca Nugraha <>>


nulis huruf Arab tanpa keyboard

Selasa, 05 Mei 2009
Mungkin sebagian besar dari sahabat telah mengetahui bagaimana menulis tanpa huruf arab atau yang lainnya tanpa keyboard. oleh karena itu, posting ini di tunjukkan untuk mereka yang belum mengetahui informasi ini.
metode atau trik ini sangat berguna karena tidak semua keyboard ada penanda huruf arab seperti halnya huruf latin.
metodenya sangat mudah yang pertama yang harus dilakukan adalah mendownload font arab terlebih dahulu. sahabat bisa mencarinya lewat kang google dan downloadlah font sesuai kebutuhan dan selera anda. ada banyak sekali pilihan font huruf arab dan yang paling sering di pakai adalah font arabic Irak dan Mesir.
yang kedua adalah membuka jendela RUN di komputer sahabat bisa dengan CTRL + R atau dengan mengklik Start --> RUN
langkah ketiga adalah memasukan query, keyword atau kata charmap.exe tabnya
nah sekarang sahabat bisa mengklik huruf-huruf yang tampil di windownya dengan menggunakan mouse.
selamat mencoba dan buat yang sudah tahu tak perlu baca lagi ya..........

Tambahan gerakan dalam mencuci tangan menggunakan kran air

Sabtu, 02 Mei 2009

Ada satu hal dimana banyak orang yang belum tahu tentang kurangnya tingkah laku atau gerakan ketika mencuci tangan dengan menggunakan kran air. mungkin anda yang sedang membaca artikel ini juga tidak tahu bahwa ada satu tingkah laku atau gerakan yang harus di tambahkan ketika kita mencuci tangan.
baik.........., mari kita analisis apa yang kurang dari proses mencuci tangan anda ! di bawah ini adalah urutan tingkah laku kita ketika mencuci tangan dengan menggunakan kran air :

1. melihat tangan (optional)
2. menyentuh kran air
3. membuka kran air
4. air menyentuh tangan
5. membilas tangan dengan air
6. setelah tangan bersih kemudian kita menutup kran air <>


jika kita perhatikan terus menerus dan teliti maka kita akan menemukan sesuatu yang ganjil di sana. keadaan awal tangan kita kotor atau bahkan tertempel najis kemudian kita menempelkan tangan yang kotor/ bernajis itu ke kran air dan mencucinya dengan air yang mengalir dari kran itu. nah disini salahnya, ketika si tangan sudah bersih, kebanyakan orang langsung menutup krannya lagi sebelum kran tersebut di bersihkan dan secara langsung itu mengotori kembali tangan yang sudah bersih. mungkin jika kotor kita bisa merasakan atau melihatnya akan tetapi kalau najis, kita tidak akan merasakan atau melihatnya.
ini akan menyebabkan sesuatu yang bersifat fatal karena jika tangan yang najis itu digunakan untuk makan maka secara tidak langsung kita telah memakan najis tersebut karena terbawa pada makanan dan jika di bawa untuk melaksanakan shalat maka shalatnya bisa terhitung tidak sah karena belum terhindar dari najis.
oleh karena itu ada tambahan gerakan atau tingkah laku ketika kita mencuci tangan yaitu mencuci, membersihkan atau menyiram kran sebelum di tutup kembali.
atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
bagi yang tidak setuju saya mohon maaf !!!