Pada suatu sore yang cerah tanpa hujan seperti biasanya saya keluar dari lab, waktu menunjukkan pukul setengah empat sore saatnya shalat ashar. Saya berjalan meninggalkan bangunan laboratorium menuju ke mesjidda tempatnya memang agak jauh. saya ingat hari ini hari rabu, biasanya di hari rabu ada acara OASIS ( kayak metoring gitu ) yang di adakan oleh anak-anak UKM di kampus bertempat di madrasah tepat di Bawah mesjid kampus (bentuk mesjidnya agak bedadari biasanya karena letak tanah sejajar dengan lantai dua bangunan ) dan biasanya saya jarang mengikuti acara itu tapi kali ini saya ingin sekali untuk mengikutinya karena sudah lama saya tidak ikutan acara-acara mentoring seperti itu. Tiba di mesjid ternyata acara belum di mulai meskipun waktu shalat ashar telah lama berlalu dan waktu menunjukkan pukul empat. Saya langsung mengambil air wudhu untuk melaksanakan shalat ashar. Karena saya shalat agak kesiangan, saya tidak menemukan ada orang orang yang shalat berjamaah hanya ada orang-orang yang sedag beristirahat saja jadinya saya shalat mufarid saja.
Shalat ashar pun telah selesai saya laksanakan, ketika berdiri saya melihat ke lantai tiga dan melihat seorang bapak yang sedang berbicara seperti sedang mengajar dan dibelakangnya saya lihat ada whiteboard yang bertuliskan hurup arab. Saya penasaran apa yang sedang bapak itu lakukan ? saya pun berjalan menuju lantai ketiga. Sampai dilantai tiga saya terpaku melihat whiteboard karena mencoba membaca dan memahami apa yang ditulis di papan itu, tiba-tiba bapak itu bertanya : “ada apa de ? “ saya hanya menggelengkan kepala dan berjalan agak menjauh darinya. Saya memperhatikannya dari jauh di dekatnya ada beberapa bapak-bapak yang sedang duduk bersila dan menulis apa yang dituis di whiteboard. Setelah mendengarkan dan membaca tulisan di whiteboard dari kejauhan saya pun mengerti ternyata mereka sedang mempelajari ilmu nahwu dan sharaf, saya penasaran bagaimana cara belajar dan apa yang di pelajari oleh bapak-bapak itu lalusaya pun mendekat dan berkata :
“Maaf Pak, apakah saya boleh ikut belajar ?”
“Boleh, silakan saja !”
“ya, duduk disini saja de !” sahut salah satu bapak yang duduk bersila sambil menunjukkan tempat di sampingnya
Saya pun duduk ikut belajar di sore itu. Hal ini sangat mengagumkan bagi saya karena meskipun bapak-bapak ini sudah tidak muda lagi, mereka tetap semangat untuk mencari ilmu. Sebenarnya saya sudah sangat sering melihat bapak-bapak yang sedang belajar mengaji tapi kebanyakan dari mereka hanya mendengarkan seorang ustad yang sedang berdakwah atau membaca Al-Qur’an secara bersama-sama. Sedangkan bapak-bapak ini mempelajari ilmu nahwu dan sharaf, ilmu yang tidak mudah di pelajari oleh bapak bapak ini yang sudah tidak muda lagi dan kadang-kadang anak muda pun tidak mudah untuk mempelajarinya, mungkin saja di benak mereka tidak terpikir apakah mereka akan bisa atau tidak tetapi yang penting mereka mendapat pahala dari hal tersebut. Dengan sedikit candaan khas orang tua mereka mewarnai proses belajar sore itu dan penerangan yang mudah di mengerti yang di sampaikan oleh bapak di depan semakin memudahkan proses untuk memahami materi dasar berbahasa arab tersebut. Ini sesuatu yang luar biasa mungkin saja mereka adalah bagian dari orang-orang yang mengerti dan mengamalkan mencari ilmu sampai ke liang lahat.
Setelah proses belajar sore itu selesai, saya memberanikan diri untuk sedikit bertanya-tanya kepada mereka. salah satunya adalah mereka berasal dari mana ? dan salah seorang dari mereka menjawab bahwa mereka adalah dosen yang mengajar di kampus ini. Saya tidak mengenal mereka karena mereka mengajar di jurusan lain.
Saya berdo’a supaya dimana pun dan kapan pun saya senantiasa menjadi orang yang haus ilmu, mencari ilmu bukan hanya untuk bisa memahami itu tetapi mendapatkan hal yang sangat penting yakni ridho dan magfiroh dari Alloh subhanahu wata’ala amin..........
Di tunggu komen nya dari pembaca artikel ini............
Wassalam.............
Setuju dengan isi postingan ini, belajar tidak mengenal usia, jadi belajarlah sampai akhir hayat. Setiap apa yang kita alami dalam kehidupan, juga bisa kita jadikan sarana utk belajar.
16 Juni 2009 pukul 19.04
saya jadi inget avara kick andy yang menampilkan manula yang masih semngat kuliah.....
19 Juni 2009 pukul 19.30
yupss belajar itu kata Rasul "Tuntutlah ilmu sampai ke negeri cina"
bahkan Allah da menjamin "bahwa orang yang memiliki ilmu itu derajatnya lebih tinggi daripada yang tidak"...
nice post...
22 Juni 2009 pukul 22.24
:) terkadang dalam hidup ini ada saja yang membuat diri kita lupa, kita terlalu disibukkan dunia ini dan itu sampai2 kita lupa untuk menuntut ilmu..padahal dengan ilmu lah kita dapat memahami hakikat dunia..
nice share..
24 Juni 2009 pukul 06.31
Postingan yang bermanfaat.
Bagus banget Mas karena bisa mengambil hikmah positif dari pengalamannya hari itu.
Semuanya itu karena rahamat Allah SWT.
Dan benar Mas, kita itu harus terus belajar. Salah satunya adalah blogging, karena pada saat kita mau menulis suatu materi maka kita harus menambahah wawasan/ilmu dengan baca dan lain-lain.
26 Juni 2009 pukul 03.15