Seberapa dalam kamu mengenal Islam ???

blog informasi tentang hal-hal yang unik sekitar Islam

Blogger Templates by Blogcrowds

Berjilbab dan Berkerudung

Selasa, 02 Februari 2010

Seperti yang kita tahu bahwa menutup aurat adalah suatu kewajiban bagi umat Islam. Aurat untuk laki-laki adalah dari pusar sampai lutut dan untuk perempuan adalah seluruh anggota badan kecuali telapak tangan dan wajah bahkan untuk sebagian madzhab aurat perempuan adalah seluruh anggota badan tanpa terkecuali ketika dalam keadaan biasa (sehari-hari ) oleh karena itu banyak yang mengunakan cadar.

Berbicara tentang Berjilbab dan berkerudung adalah sesuatu hal yang cukup menarik, saya jadi teringat beberapa kejadian yang saya pernah alami pada saat duduk di bangku SMA. Ada dua kejadian yang saya alami saat itu dan sebenarnya saya juga sudah sedikit lupa bagi mana kejadiannya mungkin seperti ini :

1. suatu ketika saya melihat seorang perempuan yang memakai kerudung dan memakai pakaian yang cukup ketat membentuk lekukan-lekukan tubuhnya dan saya pun bertanya kepada teman saya yang dia adalah anggota rohis pada saat itu

“menurut kamu apakah dia pantas memakai jilbab sepeti itu ?”

Sahabat saya pada saat itu hanya tersenyum dan berkata :

“dia itu masih memakai kerudung belum memakai jilbab”

Pada saat itu saya langsung mengerti apa yang dia katakan. Setelah menghela nafas sedikit dia melanjutkan berbicara :

“kamu lihat dia mengenakan apa ?, dia memang menutup kepalanya dengan kerudung tapi kamu lihat bagian bawahnya masih bisa dilihat lekukan-lekukan tubuhnya dimana itu akan tetap mengundang nafsu atau hasrat”

“kamu benar, tapi tetap saja kan lebih baik dari pada tidak ditutup ? “

“mungkin”

Dari kejadian itu kita tahu bahwa yang berjilbab adalah seorang perempuan yang benar benar menutup auratnya dengan memperhatikan penutupan hal-hal yang akan menimbulkan syahwat

2. suatu saat setelah kejadian yang pertama saya melihat seorang perempuan berjilbab sedang berdua-duaan dengan seorang pria. Saya pun bergumam

“sayang sekali sudah berjilbab tapi tetap berpacaran”

Tiba-tiba ada yang menjawab gumaman saya tadi

“bukan begitu, menurut saya dia belum berjilbab sesungguhya, dia masih tergoda dengan hal-hal yang seperti itu”

Ternyata yang menjawab gumaman tadi adalah seorang akhwat teman saya juga

“ apakah kamu sudah merasa berjilbab ?” saya bertanya balik

“saya pikir saya juga belum berjilbab”

Dari kejadian yang kedua ini saya berpikir bahwa yang berjilbab itu adalah seorang akhwat yang benar benar menutup auratnya dan menutup diri dari hal-hal yang dilarang oleh agama.

Dari kedua kejadian itu kita melihat suatu perbedaan pemikiran atau pendapat. teman saya yang pertama berpikir bahwa yang memakai jilbab adalah yang menutup auratnya dengan baik dan untuk teman saya yang akhwat dia berpendapat bahwa yang berjilbab itu adalah seorang akhwat yang menutup auratnya dan menutup dirinya dari perbuatan dan hal-halnya yang dilarang oleh agama.

Menurut saya sendiri adalah semuanya bertahap dari mulai berkerudung kemudian berjilbab dan yang terakhir adalah berjilbab dengan sungguh sungguh mengharapkan ridho Alloh SWT.

Terima kasih untuk sempatkan membaca.... jazakalloh

4 komentar:

  1. Anonim mengatakan...

    Kepada admin saya ada pertanyaan bagaimana kalo wanita berjilbab itu terlibat dalam suatu organisasi yang organisasinya itu terdiri dari laki2 dan perempuan, bagaimana cara menjaga agar seperti berjilbab seutuhnya? (akhwat_geulis)..

    25 Februari 2010 pukul 03.54  

  2. Zakka mengatakan...

    sebelumnya saya meminta maaf terlebih dahulu karena baru bisa di balas.untuk pertanyaannya terima kasih.
    seperti yang kita ketahui bahwa ihwan dan akhwat harus ada hijab. hijab ini bukan kain berwarna hijau yang suka ada di mesjid melainkan batas antara ihwan dan akhwat agar tidak terjadi perbuatan jina. belajar ilmu agama dengan baik dan mengerti mana yang halal dan mana yang haram merupakan hijab yang paling kuat yang bisa kita miliki.
    boleh saja mengikuti organisasi seperti itu tapi kita harus tetap menjaga hijab itu dan saran saya ikutilah organisasi yang pemimpinnya mengerti tentang agama.
    sekian jawaban dari saya semoga bermanfaat dan demoga kurang memuaskan.kalo ada pertanyaan lain silakan ditanyakan di islam.unik@gmail.com, jazakalloh

    2 Maret 2010 pukul 20.04  

  3. KAne FOaker mengatakan...

    sorry before,
    better you don't use "Alloh", but use "ALLAH"
    i'm Islam too, a Moslem

    begin to recognize your religion with say the name of your Lord (GOD) with a true and noble
    exalted Him

    7 Februari 2011 pukul 19.42  

  4. Zakka mengatakan...

    subhanallah
    my english isn't good. but i will try to answer.
    first i would thank to you
    i use "Alloh" because in my language there is no law tafhim for pronunciation. so i wrote lafadz(word) "Alloh" not "Allah". but if that make you and others happy i will try write it to make a good sense and i will learn a good indonesian language
    thanks for your input

    22 Juni 2011 pukul 20.19  

Posting Komentar